Telaga Ngebel
Puisi oleh : Madagumilang
aku pindahkan kesepiannya ini di mataku,
kelak kalau airnya menetesi bebatu memecah hati beku,
akan digemakan dalam jiwa sekejap kegersangan
dengan desir suara berlari rasa malu
bersembunyi di balik lebatnya harapan
berkilat-kilat mengikuti muka telaga, seperti wajah sendiri
yang menyerap matahari, ketika khilaf pada malamnya
Ponorogo, 2012
Filed under: catatanku, pembelajaran, pembelajaran puisi, pembelajaran sajak, pembelajaran sastra, ponorogo, puisi, puisi catatanku, puisi pembelajaran, puisi renungan, renungan, reyog, sajak, sajak catatanku, sajak renungan, sastra, SATRA | Tagged: catatanku, curhat, pembelajaran, pembelajaran puisi, pembelajaran sastra, ponorogo, puisi, puisi catatanku, puisi curhat, puisi pembelajaran, puisi pendek, puisi renungan, puisi singkat, renungan, reyog, sajak, sajak catatanku, sajak curhat, sajak pembelajaran, sajak renungan, sastra, SATRA |
Tinggalkan komentar